5 Cara Pelajar Mengasilkan Uang
Dunia digital semakin pesat
berkembang, keterbukaan informasi dan mengilangnya banyak Batasan yang ada di
dunia memperlebar peluang yang bisa dicapai oleh manusia. Hal yang sama juga
bisa dirasakan dalam aspek ekonomi seperti halnya mencari uang.
Saat ini sudah banyak platform yang
bisa digunakan untuk menambah penghasilan baik hanya untuk sampingan atau
bahkan sebagai pekerjaan utama, seperti yang saya katakana sebelumnya, dengan
penghapusan banyak batasan yang ada, hal ini bahkan sudah bisa dilakukan oleh
seorang pelajar yang memiliki tugas atau pekerjaan utama untuk menuntut ilmu.
Iya, seperti yang saya katakan, saat
ini pelajar sudah bisa menghasilkan uang dengan bantuan dunia digital dan
kehebatan teknologi yang ada. Hanya saja banyak yang tidak menyadarinya atau
mereka belum tau bagaimana cara untuk memulainya. Entah apapun itu alasannya,
sebenarnya hal ini sangatlah perlu untuk dicoba, mengingat portofolio hidup
jauh lebih berguna dibandingkan selembar ijazah yang akan kalian dapatkan suatu
hari nanti.
Saya tidak hanya akan mengoceh
tentang kehebatan digitalisasi yang bisa membuka peluang bagi para pelajar. Tapi
kali ini saya juga akan memberi beberapa jalan yang sudah pernah saya coba
untuk menghasilkan uang hanya sekedar untuk menambah uang jajan atau membeli
barang-barang yang beresifat hobi.
Cara yang akan saya bagikan adalah
yang sudah pernah saya coba atau dicoba oleh teman dekat saya dengan informasi
yang diberikan olehnya. Cara ini gak bersifat mutlak, dan kalian tetap bisa
bereksperimen dengan hal ini.
1. Dropship
Belakangan
ini dropshiping menjadi hal yang banyak digemari oleh kaum muda yang masih
memiliki banyak energi, kemauan untuk belajar dan banyak relasi yang masih
segar diluar sana.
Secara
sederhana dapat dikatakan, dropshiping adalah ketika kalian menjual barang
milik orang lain, tanpa harus membeli produk dari mereka terlebih dahulu.
Seluruh proses mulai dari produksi, pengemasan, hingga pengiriman dilakukan
oleh si supplier.
Kalian
tidak perlu mengurus tempat menyimpan barang(Gudang), permintaan pasar, atau
yang lainnya. Kalian menjual barang bersifat On Demand, artinya kalau ada permintaan
baru kalian pesan daru suppliernya.
Saya
sendiri pernah menekuni hal ini, saya bergerak dibidang clothing dimana saya
menjual baju, jaket, atau kemeja dari orang lain secara online. Saya hanya
memesan kepada supplier ketika ada orang yang membeli produk saya.
Dengan
ini saya bisa mendapatkan marging mulai dari 20-70 ribu rupiah per produknya. Jumlah
yang besar bagi pelajar dikawasan desa seperti saya waktu itu.
Kalian
juga bisa mencoba hal yang sama seperti yang saya lakukan. Hal yang harus
diperhatikan adalah bagaimana cara kalian menemukan supplier yang cocok dengan gaya
anda. Partner yang baik akan membawa mood yang baik dalam menjalankan apapun.
2. Reseller
Reseller
sedikit berbeda dengan dropship. Untuk menjadi reseller kalian harus membeli
barang dari supplier terlebih dahulu baru mempromosikannya secara langsung
kepada calon pembeli.
Saya
sendiri tidak pernah mencoba yang satu ini, karena saya sudah mencoba menjadi
seorang dropshiper. Kelemahan dari reseller adalah modal yang harus kalian
miliki untuk memulainya. Karena kalian harus membeli barangnya terlebih dahulu
lalu menyimpannya ditempat baru menjualnya.
Tapi,
ada satu keuntungan yang sangat signifikan apabila kalian memiliki bakat
sebagai seorang pengamat pasar seperti seorang teman saya. Dia adalah seorang reseller
yang menjual banyak alat kesehatan dan kecantikan. Sebenarnya dia sudah menjual
masker medis jauh sebelum era covid-19 menyerang.
Dia
memang punya cukup stok masker dirumahnya, dan entah karena dia tau atau dia merencanakannya,
dia bisa mengatur arus masker dan menunggu saat dimana lonjakan harga masker
meningkat tajam untuk menjualnya. Saya sempat mengejeknya sebagai penimbun saat
itu, tapi dia bilang itu strategi.
Menjadi
seorang reseller, apalagi merupakan satu-satunya, maka kalian bisa memainkan
stok dan harga dipasaran untuk mendapatkan keuntungan, istilah ekonominya
monopoli. Tapi tetap itu tidaklah mudah untuk dilakukan. Namun masih layak
untuk dicoba.
3. Affiliate
Affiliate
marketing sebenarnya tidak terlalu saya rekomendasikan untuk menjadi jalan
utama untuk menggali rezeki bagi kalian kaum pelajar. Kecuali kalian adalah
salah satu orang yang popular di sekolah atau daerah kalian maka hal ini akan
sangat cocok untuk kalian lakukan.
Affiliate
Marketing artinya kalian mempromosikan suatu produk lalu ketika ada yang membelinya,
maka kalian akan mendapatkan komisi dari hasil penjualannya. Pekerjaan yang jauh
lebih mudah dari 2 opsi yang saya berikan diatas, apabila kalian adalah orang
yang cukup memberikan pengaruh.
Selain
itu kelemahan dari Affiliate adalah penyelenggaranya yang masih sedikit di
Indonesia. System seperti ni sangat jarang digunakan di Indonesia, hal ini bisa
kita lihat dari sedikitnya Offer yang ada pada Waff Rewards. Platform yang
sebenarnya menggunakan system Affiliate.
Brand
di Indonesia lebih banyak menggunakan system endorsement, jadi apabila anda
adalah orang yang popular maka lebih saya sarankan untuk mencoba menerima endorsement
daripada Affiliate marketing.
Tapi,
apabila kalian mau mencobanya platform besar seperti Snack Video, Tik-Tok, hingga
Shopee juga membuka fitur affiliate marketing yang bisa kalian cob ajika ingin
merasakannya.
Saya
sendiri pernah mencoba Affiliate marketing dalam penjualan online course dan asset
digital. Disekolah saya dikenal dengan orang yang “Melek IT” jadi teman-teman
saya percaya dengan apa yang saya promosikan hingga berani mencobanya. Punya
sebuah branding personal yang kuat diantara pertemanan adalah kelebihan yang
harus diciptakan sejak dini.
4. Freelance
Freelance
bukan hanya sekedar pekejaan tapi juga lifestyle. Mereka yang suka kebebasan
dan sangat tiadk setuju dengan pernyataan “Bersedia Bekerja Dalam Tekanan” seperti
saya sangat cocok berada dalam dunia ini.
Freelance
atau dapat dikatakan sebagai pekerja lepas cara kerjanya sangat sederhana
kalian menjual jasa kepada seseorang atau biasa disebut klien lalu kalian membuatnya
sesuai dengan deadline dan mengirimnya, lalu mendapatkan uang. Tidak perlu ke
kantor, tidak ada budaya 9-5, tidak ada bos yang suka marah-marah. Pekerjaan yang
kalian bebas menentukan waktu, lokasi, dan dengan siapa kalian bekerja.
Seperti
pekerjaan impian bukan?
Iyep,
karena kalau dijelaskan sangat indah dan menggiurkan, tapi kalau dilakukan pelaksanaannya
dan sensasinya sama, hanya saja unsur kemudahan tidak dengan mudah kita
dapatkan seperti unsur kebebasan didalamnya.
Menjadi
Freelancer berarti kalian harus menguasasi sesuatu yang lebih dari orang lain
hingga bisa mendapatkan klien. Selain itu untuk mendapatkan klien susahnya juga
minta ampun di awal, perlu kesabaran dan tekad yang kuat. Walau tidak ada bos
galak dan menyebalkan tapi ada satu musuh dari setiap freelancer yaitu Revisi
ini adalah fase paling menyebalkan yang memungkinkan kalian untuk mengurangi
jam tidur yang kalian miliki hanya untuk mengerjakannya.
Bagaimana
dengan bayarannya?
Di
Indonesia saya belum pernah mendapat klien dari Indonesia, entah harus bangga
atau kecewa. Tapi yang saya dengar pasaran freelancer di Indonesia masih
dibawah harapan, untuk itu kemampuan Bahasa asing terutama Bahasa Inggris
sangat diperlukan karena kalian harus bekerja untuk orang asing demi hasil yang
memuaskan. Kerja Koloran gaji Dolaran.
Ada
banyak skill yang bisa kalian tawarkan mulai dari desain grafis, editor video,
copywriting, voice cover, atau web development. Selain itu ada banyak juga jasa
aneh yang diperjual belikan seperti ucapan ulang tahun, pembuatan meme, atau
membuat foto menjadi bicara.
5. Kompetisi
Last,
cara terakhir dan yang paling menantang jiwa para pelajar. Dengan memenangkan
kompetisi. Bagi ukuran pelajar mungkin cara ini adalah cara paling lurus yang
bisa dilakukan.
Dengan
terbukanya informasi ke dunia luar bahkan bukan hal yang tidak mungkin kalian
mengikuti lomba yang diadakn di swedia atau belanda dari Indonesia jika kalian
merasa hadiah dari lomba local masih kurang memuaskan.
Tapi
kalau boleh jujur hadiah dari lomba local belakangan ini sudah sangat baik,
saya pernah menjadi juaran dan mendapatkan 3,5 juta rupiah hanya dari satu
lomba. Tapi ya kesempatan menangnya agak tipis sih, tapi itulah tantangannya.
Namanya
pelajar, kan belajar dari kekalahan supaya bisa menang dan belajar dari
kemenangan supaya tidak kalah, hehe.
Kalian bisa
mencari banyak referensi mengenai lomba yang tersedia lewat media sosial atau
internet, apapun ada disana. Mulai untuk mengikuti lomba sesuai dengan bakat dan
minat dari kalian dan perlahan kalian akan menguasainya dan mulai menjadi juara
pada setiap lombanya.
Uang adalah aspek penting untuk
kehidupan, tak terkecuali pelajar. Kalian tetap perlu uang, dan terkadang ada
hal yang ingin kalian beli tapi tidak ingin merepotkan orang tua. Semasa saya
SMA saya juga bekerja sampingan untuk mencari uang dan menggunakannya untuk
rakit PC saya sendiri tanpa membebani orang tua, hobi jalan duit ngalir.
Jadi, kalian gimana?
Boleh certain juga pengalam kalian
di kolom komentar dibawah, bercerita adalah jalan yang baik untuk mendaptakan
masukan dan nasehat yang akan membuat kalian berkembang kedepannya. Jadi jangan
malu buat nyeritain masalah dan pengalaman kalian.


Leave a Comment