Pembagian Peran antar Website dan Instagram dalam Bisnis

 


            Banyak pebisnis online muda yang bermunculan, banyak dari mereka melakukannya karena terinpirasi dengan mentor atau baru saja mengikuti kelas bisnis online di Instagram. Mereka diajari untuk mengoptimalkan Intagram sebagai platform utama dalam pengembangan bisnis online mereka, tapi sayangnya banyak yang diajarkan hal yang sedikit keliru. Sebenarnya mereka diajarkan jualan online, tapi diatasnamakan bisnis online, sebelumnya saya sudah sempat membahas tentang perbedaan bisnis online dan jualan online, kalian bisa akses di link dibawah nanti setelah membaca artikel ini.

            Secara garis besar, Instagram memang sangat powerfull untuk membantu perkembangan bisnis yang sedang kalian jalankan, tetapi Instagram tidak bisa mengurus segala macam keperluan informasi dan interaksi antara bisnis kalian dengan para pelanggan, untuk itulah perlu digunakan website untuk mendukung perkembangan bisnis kalian kedepannya.

            Masalah yang terjadi dilapangan adalah banyak yang tidak mengetahui job desk yang sangat berbeda antara Instagram dan Website sehingga mereka merasa tidak memerlukan salah satunya dan lebih memilih mengoptimalkan satu platform saja, fokus saya disini bukan pada website vs Instagram(social media) tetapi lebih pada bagaimana job desk keduanya agar bisa bekerja secara optimal dan terpadu.

            Padahal sebenarnya keduanya bisa dijalankan secara bersamaan untuk menciptakan perubahan radikan dan perkembangan massive pada suatu bisnis, tapi beberapa dari kita malah lebih berfokus pada yang mana lebih baik atau optimal dari keduanya itu. Oleh karena itu saya akan menjelaskan beberapa job desk atau pekerjaan yang seharusnya dikerjakan oleh website dan yang seharusnya dikerjakan oleh Instagram atau social media lainnya.

            Seluruh perusahaan besar memiliki sebuah website utama yang memuat informasi-informasi penting mengenai bisnisnya dan produk mereka yang dapat diakses oleh orang banyak. Seharusnya kita sudah berfikir bahwa tidak mungkin sebuah perusahaan makanan seperti Oreo, minuman seperti Coca-cola, atau otomotif seperti Mercedez-benz rela mengeluarkan ribuan dolar perbulannya hanya untuk mengurus website apabila tidak berguna sama sekali. Padahal bisnis mereka tidak ada hubungannya dengan sebuah website, seperti halnya tokopedia, amazon, atau pay-pall.

            Ini adalah beberapa tugas yang akan dikerjakan secara optimal apabila kalian memiliki sebuah website untuk menunjang jalannya bisnis kalian.

1.      Media Informasi

Fungsi utama dari sebuah website adalah memberikan informasi selengkap-lengkapnya mengenai suatu bisnis dengan sekali akses, sehingga tidak lagi diperlukan untuk mengkontak admin hanya untuk menanyakan hal yang sama berulang kali.

Website dengan tipe seperti ini sering disebut dengan landing page, atau suatu halaman yang akan memuat segala informasi secara ringkat namun lengkap dan mudah dipahami kepada pengunjung.

Kita ambil contoh dalam pemasaran sebuah produk gadget, missal sebuah laptop. Walau terkesan tidak mungkin sebuah produsen laptop tidak memiliki website tapi mari kita asumsikan demikian.

Brand laptop A baru saja launching sebuah laptop flagship mereka dengan seri A140, mereka tidak punya sebuah website untuk mengumumkan tanggal launching, atau informasi utama yang memuat spesifikasi dan fitur kunci dari laptop tersebut, mereka hanya menggunakan social media untuk melakukan itu.

Disisi lain, Brand laptop B juga sudah meluncurkan sebuah laptop terbaru mereka dengan seri B-T5. Sebelumnya mereka sudah mengumumkan tanggal launching di website mereka dan portal berita meliputnya, setelah peluncuran mereka juga memiliki landing page yang akan memuat spesifikasi dan fitur kunci dari produk mereka.

Apa yang akan terjadi? Penjualan sebuah barang tidak hanya dipengaruhi oleh promsi dari brand tapi juga dari pihak ketiga. Bayangkan, seorang reviewer gadget ingin membahas laptop B, maka mereka bisa melihat segala SKU yang tersedia, spesifikasi, hingga harga SRP dari brand untuk bahan materi mereka tanpa perlu menayakan hal apapun kepada pihak brand.

Sementara saat ingin membahas produk A, mereka hanya mendapatkan minim informasi dan membutuhkan lebih banyak tenaga untuk menggalinya. Feed Instagram dari brand A yang awalnya berisi informasi tentang produk sudah mulai tenggelam, para reviewer perlu bertanya kepada admin untuk info yang mereka perlukan, dan admin akan kewalahan menanggapinya satu persatu, ini jelas menyesatkan system yang ada.

Informasi adalah hal yang penting bagi sebuah bisnis, semakin mudah mereka diakses maka akan semakin banyak yang tertarik dengan produknya. Tapi hal sebaliknya bisa terjadi apabila informasi sangat sulit untuk didapatkan.

Sebuah website menyediakan wadah dengan kostumisasi penuh sesuai dengan kebutuhan dari suatu bisnis dalam menyebarkan informasinya, kalian juga bisa mencantumkan link menuju website bisnis kalian diprofil Instagram guna mendapatkan lebih banyak perhatian.

 

2.      Katalog Produk

Ini adalah masalah yang paling sering saya lihat, saat sebuah bisnis berjalan terutama garment, calon kostumer sering bertanya “bisa buat apa saja kak?” akan sangat melelahkan jika kita mendapat pertanyaan serupa 10-15x sehari. Belum lagi mereka mulai menanyakan varian, harga, dan lainnya tentu akan sangat merepotkan admin yang mengurus social media.

Seharusnya semua hal diatas bisa dimuat dalam sebuah website, selain dapat memuat informasi sepsifik seperti profil perusahaan dan produk terbaru, website juga bisa menjadi media untuk menjawab hal-hal yang sering ditanyakan oleh calon kostumer seperlu produk yang kalian produksi, harga, atau variannya.

Menggunakan website bisa membuat social media lebih mengutamakan fungsi yang seharusnya social media lakukan dan menjadi lebih optimal.

 

            Selanjutnya adalah bagaimana peran social media khususnya Instagram dalam hal pengembangan bisnis di era digital seperti saat ini. Social media sudah menjadi bagian dari gaya hidup dan tentu akan sangat aneh jika para pebisnis melewatkan peluang untuk menggunakan social media sebagai salah satu alat untuk menggaet costumer baru setiap harinya.

            Fungsi utama dari social media terutama Instagram adalah membangun kedekatan dengan para pelanggan, dan mengubah costumer menjadi pelanggan. Secara sederhana dapat diasumsikan jika orang yang menggunakan Instagram adalah orang yang sedang dalam waktu luang atau mencari hiburan, disini letak punch line nya. Kalian dapat membangun interaksi yang menyenangkan dan atraktif dengan para pelanggan sehingga akan membuat mereka menjadi setia kepada bisnis kalian.

            Website tidak bisa melakukan peran ini, untuk itu perlu platform seperti social media untuk melakukannya. Setiap bisnis yang berjalan umumnya memiliki visi sosial yang ingin dituju selain untuk menghasilkan laba, dengan bantuan social media maka visi tersebut bisa lebih mudah untuk disebarluaskan kepada pelanggan dan akan memeprbesar kemungkinan terwujudnya.

            Mengapa membangun interaksi itu penting?

            Saya rasa kebanyakan dari pebisnis sudah bisa mengidentifikasi ini dan memberikan alasannya masih-masing. Tapi ada satu tujuan utama yang harus dicapai dari membangun interaksi dengan para pelanggan, yakni menjadikan mereka sebagai perpanjangan tangan untuk mewujudkan visi sosial yang ingin dicapai.

            Dengan mengetahui hal itu maka para pelanggan akan menjadi setia kepada bisnis kalian karena mereka mengetahui mengapa kalian memulai bisnis ini, dan juga bersedia menjadi bagian dari perjuangannya. Itu yang diwujudkan oleh Southwest Airlines yang memiliki visi sosial untuk menjadikan penerbangan bisa dinikmati semua orang. Begitu pula yang dilakukan oleh Apple yang ingin menantang setiap orang untuk berpikir berbeda dan meninggalkan status quo.

            Setiap kampanye, setiap promosi, dan setiap gerakan akan lebih optimal apabila dilakukan dengan sinergi antara website sebagai media untuk memberikan informasi dengan ringkas namun lengkap dalam bungkusan sekali akses, dan social media sebagai media untuk penggalangan gerakan dan penyebaran gagasan. Dengan sinergi dari kedua platform ini maka sebuah bisnis akan bisa berjalan lebih optimal dari yang lainnya, atau bahkan lebih optimal dari yang pernah diharapkan oleh CEO nya.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.